A. Pengertian RAID
B. Konsep RAID
RAID menggabungkan beberapa hard disk fisik ke dalam sebuah unit logis penyimpanan, dengan menggunakan perangkat lunak atau perangkat keras khusus. Solusi perangkat keras umumnya didesain untuk mendukung penggunaan beberapa hard disk secara sekaligus, dan sistem operasi tidak perlu mengetahui bagaimana cara kerja skema RAID tersebut. Sementara itu, solusi perangkat lunak umumnya di-implementasikan di dalam level sistem operasi, dan tentu saja menjadikan beberapa hard disk menjadi sebuah kesatuan logis yang digunakan untuk melakukan penyimpanan.
Ada beberapa konsep kunci di dalam RAID. yaitu:
C. Karakteristik RAID
- RAID adalah sekumpulan disk drive yang dianggap sebagai sistem tunggal disk.
- Data didistribusikan ke drive fisik array.
- Kapasitas redunant disk digunakan untuk menyimpan informasi paritas, yang menjamin recoveribility data ketika terjadi masalah atau kegagalan disk.
D. Level – level RAID
RAID level 0
RAID pada level 0 ini memakai sekumpulan disk dengan striping di level blok, tanpa adanya redundansi. Maka dari itu ia hanya menyimpan dan melakukan striping blok data di dalam sejumlah disk. Level 0 ini sebenarnya tidak termasuk di dalam kelompok RAID, hal ini di karenakan level 0 tidak memakai redundansi dalam peningkatan kinerja nya tersebut.
RAID LEVEL 1
RAID level 1 adalah disk mirroring, memalsukan atau menduplikat di masing masing disk. Langkah langkah ini bisa memberikan peningkatan terhadap kinerja disk, namun jumlah disk yang di perlukan juga berubah menjadi 2 kali lipat. Maka dari itu dana nya menjadi sangat lah mahal.
RAID LEVEL 2
RAID level 2 ini adalah pengorganisasian dengan error – correcting – code (ECC). Seperti di memory server EEC yang di mana pendeteksian titik terjadinya error memakai paritas bit. Di masingn masing byte data memiliki suatu paritas yang bersesuaian yang merepresentasi kan jumlah bit pada byte data tersebut, yang dimana paritas bit = 0 apabila jumlah bit parasite = 1 atau ganjil atau parasitas bit=0 genap.
Jadi apabila salah satu dari bit di data berubah, parasitas berubah dan tidak cocok dengan parasitas bit yang sudah tersave atau tersimpan. Dengan begitu, jika terjadi suatu masalah atau kegagalan di salah satu disk, data bisa di bentuk ulang dengan mendeteksi atau reading error – correction bit di disk yang lain nya.
RAID LEVEL 3
RAID Level 3 adalah suatu pengorganisasian dengan paritas bit interleaved. Dalam pengorganisasian level ini hampir sama hal nya dengan RAID level 2, hanya saja pada RAID Level 3 ini membutuhkan suatu disk redundan, seberapa pun banyak atau jumlah dari kumpulan disk nya.
RAID LEVEL 4
RAID Level 4 ini adalah suatu pengorganisasian dengan paritas blok interleaved, yakni memakai striping data di level blok, dengan mengesave atau menyimpan suatu paritas blok di suatu disk yang berlainan untuk masing masing blok data di disk lain yang saling bersesuaian.
RAID LEVEL 5
RAID Level 5 ini adalah suatu pengorganisasian dengan paritas blok interleaved yang tersebar. Paritas dan juga data yang di sebar di seluruh disk termasuk pada suatu disk tambahan nya.
RAID LEVEL 6
Untuk RAID Level 6 ini dinamai juga dengan redundansi p + q, seperti hal nya pada RAID level 5, namun menyimpan sebuah informasi redundan tambahan yang nantinya berguna untuk mengantisipasi terjadinya kegagalan dari sejumlah disk secara bersamaan.